APERSEPSI

          Pernahkah kalian mendengar anjuran menggunakan sabuk pengaman pada saat mengendarai mobil? Mengapa para pembalap perlu menggunakan sabuk pengaman sebelum mengendarai mobilnya?

Melalui berbagai eksperimen, para ilmuwan mengetahui bahwa luka parah dan kematian pada penumpang akibat kecelakaan mobil dapat dicegah. Caranya adalah dengan menggunakan sabuk pengaman yang menyilang pada bahu, dada, dan pangkuan penumpang.

          Apa yang terjadi dalam sebuah tabrakan? Misalnya dalam kasus kecelakaan saiful jamil.

          Apabila sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan sekitar 50 km/jam menabrak benda besar yang padat, mobil tersebut akan ringsek dan berhenti mendadak dalam waktu sekitar 0,1 s. Karena kelembamannya, penumpang yang tidak memakai sabuk pengaman akan terus bergerak maju dengan kecepatan 50 km/jam, sama dengan kecepatan mobil tersebut.

          Kecepatan ini kurang lebih sama dengan kecepatan penumpang itu apabila jatuh dari lantai tiga sebuah gedung. Dalam waktu sekitar 0,02 s setelah mobil berhenti, penumpang itu akan membentur dashboard, kemudi, atau bagian belakang kursi di depannya.

          Sabuk pengaman “memberi” sedikit waktu tambahan untuk melambat bagi penumpang itu, pada saat sabuk sedikit meregang menahan orang tersebut. Disamping itu, sabuk tersebut juga menyebarkan gaya, sehingga gaya itu tidak memusat hanya pada satu bagian tubuh orang tersebut.

          Kejadian di atas merupakan suatu realisasi kasus dari penerapan Hukum Gerak Newton pada kehidupan sehari-hari. Walaupun selama ini kita jarang, bahkan terkesan tidak memperhatikan tentang hubungan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan konsep ilmu yang ada, pada dasarnya apa yang terjadi dapat dijelaskan dengan menggunakan ilmu pengetahuan yang ada. Pada bagian selanjutnya, akan dibahas lebih lanjut mengenai Hukum Gerak Newton dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari, terutama dalam bidang olahraga.